Teknologi komunikasi fiber optik menjadi terbagi-bagi
menjadi beberapa jenis disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor struktural dari
media pembawanya dan faktor properti dari sistem transmisinya. Kedua faktor
inilah yang menyebabkan perbedaan kualitas dan harga pada komunikasi fiber
optik secara garis besar. Faktor struktural lebih banyak berkutat pada fisik
dari media pembawanya, yaitu serat kaca. Fisik dari serat tersebut cukup
berpengaruh untuk kelangsungan transmisi data. Sedangkan, faktor properti
sistem transmisi akan lebih banyak berkutat mengenai bagaimana sinar-sinar data
tersebut diperlakukan di dalam media pembawa. Modifikasi dari kedua faktor
tersebut akan membuat teknologi fiber optik menjadi bervariasi produknya.
Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem
transmisi yang sekarang banyak diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi
atas dua kategori umum, yaitu:
* Single mode fiber optic
Single mode fiber optic memiliki banyak arti dalam
teknologi fiber optik. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single
mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya
terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media
tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik
tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami
gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari
luar maupun gangguan fisik saja.
Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan
teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang
berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan
ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya
hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar
dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer.
Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang
lebih besar dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini
membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini
berarti sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih
cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang
harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan
lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya
akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang
menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan
jauh jangkauannya.
* Multi mode fiber optic
Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini
memiliki kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal
cahaya yang berada di dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di
dalamnya sudah pasti lebih dari satu buah. Dilihat dari faktor properti sistem
transmisinya, multi mode fiber optic merupakan teknologi transmisi data melalui
media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya.
Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga
sampai di tujuan akhirnya.
Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic
dapat dihasilkan hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan
oleh teknologi ini bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan
sebuah parameter yang diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan
semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam
komunikasi ini juga bertambah.
Dilihat dari faktor strukturalnya, teknologi Multi
mode ini merupakan teknologi fiber optikyang menggunakan ukuran core yang cukup
besar dibandingkan dengan single mode. Ukuran core kabel Multi mode secara umum
adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang
terdapat di dalam kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20
hingga 0,29. Dengan ukuran yang besar dan NA yang tinggi, maka terciptalah
teknologi fiber optik Multi mode ini.
Ukuran core besar dan NA yang tinggi ini membawa
beberapa keuntungan bagi penggunanya. Yang pertama, sinar informasi akan
bergerak dengan lebih leluasa di dalam kabel fiber optik tersebut. Ukuran besar
dan NA tinggi juga membuat para penggunanya mudah dalam melakukan penyambungan
core-core tersebut jika perlu disambung. Di dalam penyambungan atau yang lebih
dikenal dengan istilah splicing, keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua
core yang ingin disambung menjadi hal yang tidak begitu kritis terhadap lajunya
cahaya data.
Keuntungan lainnya, teknologi ini memungkinkan Anda
untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan single mode
mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang perlu
diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang
berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam
penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan laser.
Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan dengan
single mode.
Namun, teknologi ini juga membawa ketidaknyamanan bagi
penggunanya. Ketika jumlah dari mode tersebut bertambah, pengaruh dari efek
Modal dispersion juga meningkat. Modal dispersion (intermodal dispersion)
adalah sebuah efek di mana mode-mode cahaya yang berjumlah banyak tadi tiba di
ujung penerimanya dengan waktu yang tidak sinkron satu dengan yang lainnya.
Perbedaan waktu ini akan menyebabkan pulsa-pulsa cahaya menjadi tersebar
penerimaannya.
Pengaruh yang ditimbulkan dari efek ini adalah
bandwidth yang dicapai tidak dapat meningkat, sehingga komunikasi tersebut
menjadi terbatas bandwidthnya. Para pembuat kabel fiber optik memodifikasi
sedemikian rupa kabel yang dibuatnya sehingga bandwidth yang dihasilkan oleh Multi
mode fiber optic ini menjadi paling maksimal.
0 komentar:
Posting Komentar