Penerapan/Aplikasi Cahaya Terpolarisasi
1. Kaca mobil
Kaca mobil pada umumnya berwarna hitam, biru atau hijau tua.
Kaca itu sudah diberi lembaran plastik polaroid, sehingga sinar matahari yang
keluar dari kaca tersebut sudah terpolarisasi dan intensitasnya
sudah mengecil.
2. Kacamata ryben
Kacamata ryben adalah kacamata yang digunakan saat terik
matahari, seperti di pantai atau sedang naik sepeda motor. Tujuannya supaya
sinar yang keluar dari kaca ryben sudah terpolarisasi dan intensitas cahaya
mengecil tidak menyebabkan silau.
3. Film Tiga Dimensi
Film ini dibuat dengan menggunakan dua buah kamera atau
kamera khusus dengan dua lensa. Di dalam gedung bioskop, kedua film
diproyeksikan pada layar secara simultan. Sebuah filter polarisasi yang
diletakkan di depan lensa proyektor sebelah kiri akan meneruskan gelombang
cahaya dari gambar pada suatu arah getar tertentu. Bersamaan dengan itu filter
lain di bagian kanan akan meneruskan gelombang cahaya tegak lurus arah getar
yang dihasilkan oleh filter pertama. Penonton mengenakan kacamata khusus yang
berfungsi sebagai filter. Filter ini akan menyebabkan kesan gambar yang
diterima oleh mata kiri dan kanan akan berbeda. Sehingga kesan gambar tiga
dimensi akan terasa.
4. Sacharimeter
Sacharimeter adalah polarimeter yang khusus untuk menentukan
konsentrasi larutan gula. Larutan gula disebut larutan optik aktif. Larutan
tersebut ada yang dapat memutar bidang getar polarisasi ke kiri dan ada juga
yang ke kanan. Dengan alat semacam ini, orang dapat menentukan konsentrasi
larutan optik aktif.
5. LCD (Liquid Crystal
Display)
Peraga kristal cair yang dalam bahasa Inggris disebut LCD
berisi dua filter polarisasi yang saling menyilang menghalangi semua cahaya.
Namun, diantara kedua filter itu terdapat lapisan kristal cair. Selama tenaga
listrik alat ini dipadamkan, kristalnya memutar sinar-sinar cahaya yang lewat
dengan membentuk sudut 90 derajat. Sinar-sinar yang terputar itu kemudian dapat
menembus filter belakang. Sinar-sinar itu dipantulkan oleh cermin sehingga
peraga tampak putih. Angka atau huruf pada peraga terjadi dengan cara
“menyalakan” daerah-daerah kristal cair. Ini mengubah kristal itu sehingga
kristal tersebut tidak lagi memutar cahaya.
6. Langit Berwarna Biru
Fenomena menarik dari peristiwa polarisasi hamburan adalah
langit yang tampak berwarna biru. Fenomena ini terjadi karena kuantitas cahaya
yang dihamburkan bergantung pada panjang gelombang cahaya tersebut. Semakin
besar panjang gelombang cahaya maka semakin sedikit cahaya yang dihamburkan
oleh molekul udara. Cahaya merah dan jingga memiliki panjang gelombang lebih
besar daripada cahaya biru dan ungu sehingga cahaya merah dan jingga
dihamburkan lebih sedikit daripada cahaya biru dan ungu. Itulah sebabnya
mengapa langit tampak berwarna biru.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar